LOVE in Café Miyoung
Author : Lleea Tackeyz
Ide Cerita : Lleea Tackeyz
Cast : Taeyeon, Tiffany, Sunny, Sooyoung, Yoona, Sica
Genre :YURI ( Girls x Girls ) , Romance, Comedy
——————————————————————————–
Part 3
Taeyeon Pov
Saat aku sedang membersihkan lantai dapur , tiba-tiba ponselku berdering, langsung aku menghentikan sejenak pekerjaanku tadi. Aku lihat nama orang yang menelponku . .
“Mr.Hwang?? Ada apa ya?? Jangan-jangan bos baru itu mengadukanku pada Appa-nya??” tanyaku dalam hati, selang berapa waktu aku tekan tombol Answer untuk mengangkat telponnya.
“Hallo Taeng??”
“Ya Mr. Hwang??”
“Taeng, bisa nanti kau temui anakku di ruang kerjanya??”
“Em, bi-bisa Mr.Hwang”
“Good Job!!Lanjutkan pekerjaanmu oke!”
“Siap Mr!”
Klik (Telp terputus)
Baru sebentar melanjutkan pekerjaanku tadi, Eh Sooyoung datang menghampiriku.Dia bilang aku di suruh menghadap Bos sekarang. Segera aku meluncur ke Ruangan Bos baru itu.Sampai di depan pintu aku mengetuk-ngetuk pintu namun tidak ada jawaban, dengan mengumpulkan segenap keberanian akhirnya aku membuka pintu dan langsung masuk.
“Permisi Ms, tadi anda memanggil saya?” Tak di sangka, baru menyapa dengan ramah, setelah dia membalikkan badannya, eh langsung tatapan tajamnya yang mengerikan itu menatapku.
“Kau ??”
“Saya Kim Taeyeon, tadi Appa anda menelpon saya menyuruh saya menghadap anda Ms” Kataku sambil menunduk karena saking takutnya, kenapa juga tadi aku bilang Cantik!!!Hadeeeeh, ini mah menakutkan.
“Iya tadi Appa bilang, kamu di suruh membersihkan ruanganku sekarang!!”
“Mwo??”
“SEKARAAAANG!!!”
“Eh…em siap laksanakan Ms”
Sunny Pov
“Unnie, apa kamu tidak keterlaluan seperti ini?” Tanyaku berbisik pada Fanny unnie, takut di dengar oleh pelayan itu
“Tentu saja tidak, salah sendiri dia tidak sopan, maen masuk ruanganku tanpa izin pula” Kata Fanny unnie dengan berbisik juga.Hadeeeh kenapa kita malah mirip dengan orang-orang yang sedang bergosip ya??ngomong-ngomongin orang di depan kita.
“Hmmm, Unnie hati-hati ya??”
“Mwo??hati-hati kenapa Sunny?”
“Kalo benci sama orang jangan keterlaluan ya, yang ada nanti bisa Jatuh cinta lho”
“Me!!!”Suara Fanny unnie meninggi, lalu pelayan itu melihat ke arahku dan langsung pergi keluar.
“Hey, mau kemana kau??”Tanya Fanny unnie sambil mendekati pelayan itu, namun karena terburu-buru kaki Fanny Unnie tersandung kaki yang satunya dan akhirnya tubuhnya limbung ke depan hampir jatuh.
“Fanny Unnie !!!!” teriakku, lalu dengan segera pelayan itu berbalik ke belakang dan menangkap tubuh Fanny unnie.
Tiffany Pov
Saat aku mau mengejar pelayan kurang ajar itu, kakiku malah tersandung kaki yang satunya, alhasil tubuhku limbung hampir jatuh, tapi saat aku terjatuh, kenapa aku tak merasa sakit, setelah aku membuka mata ternyata pelayan itu yang menangkap tubuhku
“Indah” kata Pelayan itu
“Apanya yang indah??” Tanyaku dengan nada tinggi. . .
“Emm tidak ada Ms.”
“Bisakah kau lepaskan pelukanmu. .”
“Ow-oke. . .” Eh tiba-tiba pelayan itu melepaskan pelukannya
“Eeh!!!” Saat aku kembali membuka mataku ternyata dia hanya melepaskan pelukannya sebentar dan kembali dia menangkap tubuhku lagi.Nyaris bibirku bersentuhan dengan bibirnya.Di posisi sedekat ini, aku bisa mencium harum parfum yang menusuk hidungku, sampai-sampai membuatku kembali terpejam menikmatinya.
“Ms. . .Ms. . .” Panggil pelayan itu, seketika itu aku tersadar dari lamunanku tadi, Aigoooo!!! Apa yang ku pikirkan?? Segera aku menarik bajunya untuk membantuku kembali berdiri.
“Permisi Ms. . .” Pelayan itu membungkuk dan berbalik pergi, keluar dari ruanganku.
“E-e iya silahkan.” Jawabku spontan, dan sekarang kurasakan ada seseorang yang sedang memperhatikanku saat ini, siapa lagi kalo bukan dongsaengku, Sunny . lalu dia menarik tanganku dan mengajakku duduk.
“Unnie?? Apa kamu sadar kamu barusan bersikap ramah dengan pelayan tadi” Tanya Sunny dengan tatapan menyelidik.Untung saja pelayan tadi sudah keluar dari ruanganku, Syukurlah. . .
“Unnie??”
“………..”
“Unniiiiiieeeeeee!!!!!” dengan suara cemengklingnya dia berteriak tepat di telingaku.
“Hah, iya apa-apa, ada apa??” Tanyaku karena terkejut dengan teriakan maut dongsaengku ini.
“Melamunkah??”
“Ti-tidak, wae??” jawabku masih dengan ku usap-usap kupingku, takut kalo indera pendengaranku berkurang.
“Kenapa unnie diam, tadi saat ku tanyai??”
“Ha??kapan, kapan kamu bertanya padaku??” ku lihat Sunny menepuk Jidatnya.
“Aigoooo!!!!Ternyata tinggal lama di Luar Negeri masih tidak bisa mengurangi kelemotan unnie ya??Hadeeeehhh” sekarang ku lihat dia malah menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Heh, siapa yang kamu bilang lemot hum??”
“Unnie-lah siapa lagi coba??”
“Mwo?? Aku cerdas tau!!”
“Mana buktinya??Oke aku tantang unnie, bagaimana??”
“Tantang apa??”
“Kalo unnie memenangkan kontes masak itu, aku akui unnie memang cerdas!”
“Siapa takut, Okeeee!!! Deal!!”
“Lalu apa hukumannya jika kamu kalah, Sunny??”
“ Aku, emmmm apa ya??kalo aku kalah, aku tidur di kamar unnie, bagaimana??”
“E-Eh kenapa hukumannya enak begitu??Ogah, itu tempat Privasi ku, Bagaimana kalo kamu kalah, kamu membantu unnie mengurus Café ini??”
“Jadi sekertaris kan??Okay. . . .”
“Siapa bilang jadi sekertaris??Kamu jadi pelayan selama sebulan disini!hahahaha”
“Mwoooo!!!! Tidakkah unnie terlalu kejam jika menghukumku seperti itu??” Hadeeeh dongsaengku ini, cepat sekali berubah wujud(?), tadi cengar-cengir sekarang pasang wajah memelas, Aduuuh aku paling tidak bisa melihatnya seperti ini.
“Okay, kamu jadi ketua pelayan disini, bagaimana??”
“Jinja???”
“Aku tak akan mengulangi tawaranku untuk yang ke dua kalinya!”
“O-eh oke unnie-ku sayang.Gomawo unnie. . . ..” Kata Sunny, lalu dia langsung memelukku.Dan pelayan itu masuk lagi, dengan membawa sapu.Hemmm sepertinya dia penurut juga, ahahahaha baguslah.Terima inilah hukumanmu!!
Taeyeon Pov :
Aku sekarang berada di ruangan Bos baru itu, Huah apa ini?? Kenapa bukan yang lain yang di suruh membersihkannya?Kenapa juga sampai Mr Hwang yang turun langsung menyuruhku?Yasudah mungkin ada sesuatu yang menarik di balik ini, terima nasibmu Kim Taeyeon, sekarang kamu bekerja dengan orang.Jadi kamu sudah tidak bisa lagi seperti dulu.Keputusan inilah yang aku ambil, dan aku harus bisa menerima, dan menjalani semuanya dengan hati lapang.
Tapi matanya tadi, sungguh indah sekali. “Aigooooo!!! Apa yang aku pikirkan??” tapi sungguh dengan jarak sedekat itu, terlihat jelas sekali matanya itu seperti menghipnotisku selama beberapa waktu.Tanpa sadar aku melamun lagi, sampai-sampai aku tidak beranjak dari tempat yang sedang ku bersihkan ini. Sampai akhirnya aku di panggil seseorang. . . .
“Taeng?? Oh kamu sudah di sini??” Sapa Mr Hwang padaku.
“Kau benar-benar pekerja yang ulet ya?? Tapi kenapa kamu yang membersihkan ruang ini??” Tanya Mr Hwang padaku.
“Lho, bukankah anda Mr yang menyuruh saya untuk. . . .” Belum selesai aku melanjutkan pembicaraanku, tiba-tiba Ms Hwang memotongnya.
“Kim Taeyeon, segera selesaikan pekerjaanmu dan kembali ke ruangan ini!”
“Siap Ms!” segera ku selesaikan pekerjaan bersih-bersihku, lalu aku permisi sebentar untuk menaruh sapu ini di belakang.Setelah itu aku kembali ke ruang bos. . .
“Silahkan duduk Taeng, apakah anakku sudah mengatakannya??”
“E-em Appa, aku belum bilang.”
“Owh yasudah, baiklah Appa saja yang mengatakannya”
“Taeng, ini suatu peluang untuk kita.Karena Café ini menjadi salah satu kontestan lomba masak.Nah kamu aku tugaskan untuk mendampingi sekaligus menjadi partner anakku nanti.”
“Saya Mr??”
“Iya, kamu Taeyeon.Karena aku hanya mempercayakan ini padamu.Dan kamu nak, sebagai bos baru di sini harapan appa, Café ini semakin maju berkembang setelah kita memunculkan menu terbaru yang kamu bawa dari San Fransisco ”
“Ne!!!” tanpa sadar kami menjawab dalam waktu yang bersamaan.
“Hahaha, sepertinya kalian memang cocok berpartner
Author Pov
Tanpa terasa raut wajah Tiffany dan Taeyeon berubah menjadi memerah, sampai-sampai hal ini di ketahui oleh keduanya.Mereka saling pandang untuk beberapa saat, lalu sama-sama mengalihkan pandangan mereka. Seulas senyum terpancar dari wajah Tiffany, tanpa ada orang yang tahu, kecuali sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik anehnya.
“Taeyeon, ada tawaran menarik yang ingin aku katakan padamu. . “
“Untuk saya Mr??”
“Ne, kamu Taeng! Jika nanti Café kita memenangkan Kontes masak ini, aku akan menaikkan jabatanmu menjadi Master Chef di Café ini”. Raut wajah Tiffany tiba-tiba berubah, dia tidak menyangka bahwa Appa nya akan memberikan jabatan khusus pada pelayan yang di anggapnya tidak sopan itu.
“Mwo??Apakah itu tidak berlebihan Mr??”
“Tentu saja tidak, karena aku tahu potensimu.Bagaimana Taeyeon??”
“Mianhae Mr, tapi bolehkah saya meminta waktu untuk memikirkan tawaran anda??”Tiffany kembali terkejut untuk kedua kalinya, bagaimana tidak, seseorang mendapat tawaran sebagus itu tapi masih memikirkan keputusan yang akan di ambilnya.Tapi Tiffany tetap diam, mendengarkan pembicaraan yang mulai serius ini.
“Waktu??Untuk berpikir??Arra Tae, mungkin ada beberapa hal yang ingin kau pertimbangkan.”
“Khamsamnida Mr, mianhae sebelumnya”.
“Gwenchanayo Tae, Arraseo. Jadi kira-kira menu apa saja yang akan kalian keluarkan nanti ?”
“Sudah aku persiapkan Appa.Appa tenang saja . . ..”
“God Job nak!Buktikan ada peningkatan, arra??”
“Ne Appa!Sip!”
—————-
Yoona Pov
“Huah sepertinya sudah pagi”
Aku beranjak bangun dari posisi baringku ke posisi duduk, aku merasa ada tangan yang sedang melingkar di pinggangku, Hmmm sepertinya kekasihku ini masih sangat mengantuk.Aku perlahan mengangkat tangannya dan meletakkannya di bed.Saat aku mulai beranjak dari bedku, tiba-tiba ada sepasang tangan yang melingkar di perutku.
“Eh(?)”
“Kamu mau kemana sayang??”
“Emm, aku hanya mau ke kamar mandi sebentar lalu menyiapkan sarapan untuk kita”
“Tidak usah sayang, aku masih mengantuk dan aku gak mau di tinggal sendirian.” Lalu di tariknya tubuhku sampai berbaring lagi.Setelah itu dia meletakan kepalanya di dadaku, dengan masih melingkarkan lengan tangan kirinya di pinggangku.
“Sebentar saja kok sayang, dan ak. . . .”Kemudian dia meletakkan jari telunjuknya di bibirku, seolah tidak mengijinkanku untuk melanjutkan ucapanku.
“Sssssstttt, aku masih ngantuk.Temani aku tidur lagi, dan untuk sarapan nanti kita beli di luar saja, sekalian kita jalan-jalan.Oke sayang??” Jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya, melihat sikapnya yang seperti ini, senyumnya ini membuatku tak kuasa ingin mencium bibirnya yang berwarna pink itu.Ku dekatkan bibirku lalu ku kecup pelan bibirnya, dan dia kembali tersenyum.Namun senyumnya ini berbeda dengan yang tadi.Aigoooo!!jangan-jangan dia tidak mau di cium pagi-pagi, atau mungkin karena aku belum gosok gigi??#Plaaaaakk!! Ya Tuhan, mungkin saja dia risih dan merasa jorok dengan bau jigong ini#PlaaakPlaaaak!!!.
“Mianhae beb, atas kelancanganku ini.”
“Apa yang kamu bicarakan sayang?Kenapa begitu ngomongnya?”
“Aku tau, kamu risih kan dengan tindakanku tadi yang tiba-tiba menciummu.”
“Andwaaaee!!! Aku tidak pernah punya pikiran seperti itu beb. . .”
“Lalu kenapa raut wajahmu berubah setelah aku menciummu tadi??”
“Annio, bukan karena itu.Aku hanya sedang memikirkan sesuatu.”
“Sesuatu??”
“Ne.”
“Apa itu sayang?”
“Sayang, eemm aku mau mulai sekarang sebelum tidur, bangun tidur, kamu mau pergi, kamu pulang dari pergi-pun juga cium aku.” Aku kaget, syoook setengah mampus mendengar permintaannya ini.Seperti dia tau, aku terkejut.Dia lalu menengadah ke atas dan menatapku.
“Yoong?? Apakah permintaanku ini sulit, sampai-sampai kamu diam seperti ini??”
“An-annio Sicababy, aku hanya terkejut saja tadi saat mendengarnya.”
“So??” Wajahnya berubah seolah penuh tanya, menunggu jawabanku.
“Dengan senang hati akan aku kabulkan beb, permintaanmu kali ini ku rasa mampu menumbuhkan mentalku.”
“Hmm, kenapa begitu sayang??”
“Semua karena ka-kamu beb. . .”
“Eh, sejak kapan kamu jadi gagap seperti ini hum??”
“An-annio, kurasa aku juga masih ngantuk, yasudah ki-kita tidur lagi saja sayang.”
“Ne, beb.” Lalu dia memelukku erat, saat aku mulai memejamkan mataku.Aku rasa ada sesuatu yang menempel di bibirku, begitu lembut, sangat lembut.Ku buka mataku sebelah untuk mengintipnya, ternyata bibir Sica sedang menyapu bersih bibirku.Mengulumnya begitu lembut, sangat ku nikmati morning kiss ini, lalu aku buka mulutku mempersilahkan lidahnya menjelajah segala yang ada di dalam mulutku.
***
————-
Tiffany Pov :
Padahal “pembicaraan” tadi sudah selesai, tapi pikiranku masih saja berkutat pada meeting tadi, Sebenarnya apa sih yang di pikirkan Tae-Tae, Ah siapa tadi namanya lupa aku.
“Taeyeon, Kim Taeyeon.” Sedikit terkejut aku, tiba-tiba ada suara tanpa bayangan(?) di ruang kerjaku.
“Hah, ternyata kamu. Sejak kapan kamu di situ hum??”
“Sejak unnie memikirkan pelayan yang bernama Kim Taeyeon itu .hehehe”
“Darimana kamu tahu, ti-tidak kok aku hanya sedang memikirkan menu apa yang akan ku jadikan menu pilihan saat kontes nanti.”
“Jinja??”
“Yes, sure!!”
“Unnie, mulutmu bisa berkata tidak, dan mungkin semua orang bisa tertipu, tapi itu tidak berlaku untukku.Jadi mengakulah unnie-ku sayang.”
“Emmm, iya-iya” jawabku dengan pasrah, karena aku tahu bagaimana saengku ini, dan aku juga tahu kehebatan-nya dalam menganalisa. Di balik wajah tanpa dosa-nya itu, tersembunyi banyak dosa#plaaaak!!*abaikan!!! Hahaha 😛
Eh maksudku banyak kemampuan yang justru dapat melebihi orang sepantarannya. Bisa di bilang “Insting” yang dia andalkan bermain dengan bagus dan tepat.
“So, Waeyo geure unnie??”
“Tadi saat meeting dengan Appa, aku sempat kaget dengan tawaran yang Appa berikan untuk eee siapa tadi namanya??”
“Taeyeon. . .”
“Nah itu dia namanya kenapa aku sangat susah sekali menghafal namanya??hadeeeeh. . .”
“Owh soal yang tadi itu, hem aku rasa dia tipikal orang yang berpikir jauh kedepan, atau mungkin memang dia tidak mau gegabah dalam mengambil sebuah keputusan.”
“Seorang pelayan punya pemikiran seperti itu??bukankah itu hal jarang unnie??”
“Aku rasa, unnie salah menilai dia selama ini.”
“Eh tunggu!!kenapa km bicara seperti itu??” Tanyaku karena jujur aku masih tidak mengerti apa maksud saengku ini.
“Nanti unnie juga akan mengerti.” Aku semakin pusing memikirkan apa yang di jelaskannya itu, sampai-sampai kepalaku miring ke kanan.
“Apakah unnie masih bingung??” Tanya-nya dengan tatapan jahilnya.Haisshh bagaimana dia bisa tahu sih??Kalo aku jawab “iya” , pasti dia akan tertawa puas karena tebakannya tepat, dan pasti aku terlihat bodoh di depan dongsaengku sendiri.Mana tadi aku sempat di bilang “lemot” pula.
“Ah tidak, aku hanya merasa kepalaku sedikit migran.”
“Apakah unnie tadi sudah sarapan??”
“…….” Aku hanya menggelengkan kepalaku untuk menjawab pertanyaannya.
“Aigooo!!! Ini kan sudah jam makan siang unnie!!!Yasudah, sebentar aku keluar.”
“Mau kemana??”
“Akan ku pesankan makanan untukmu unnie, unnie mau apa??”
“Ayam Penyet aja deh, dan Orange juice”
“Okay unnie, wait me. . .” Kemudian dia keluar, tak lama kemudian dia berbalik dan bertanya.
“Emm unnie, apakah sudah cantik??” Tanya-nya dengan wajah sok imutnya, sambil menyisir-nyisir rambutnya.
“Hah, sejak kapan kamu menjadi segenit ini??”
“Hadeeeh unnie, yasudah sekali lemot tetap lemot” setelah itu langsung dia lari.
“Huah, mau mati kau!!!” setelah sampai di luar ruang kerjaku, ku edarkan pandanganku mencari sosoknya.Saat itu pandanganku tertuju pada orang yuang sedang duduk di salah satu meja café, kurasa aku pernah mengenal orang ini.Aku lalu mendekat ke mejanya, dia berhadapan dengan seorang yeoja yang bisa ku bilang keren juga style nya.
Apa mungkin dia ya, yang tadi datang kesini mencariku?? Tapi kata pelayan tadi orang itu sendirian.Hemmm, Molla sebaiknya aku tanyakan langsung saja dengannya.Daripada seharian ini otakku terlalu terforsir untuk memikirkan berbagai “sesuatu”. Dan perlahan aku mendekat ke meja nomor 23 itu.Hah??Kenapa pelayan itu senyum-senyum dengan pasangan tadi?Hmm apa mungkin pelayan itu kenal dengan mereka??
“Haiiisssh Mollayo”
TBC
Annyeonghaseo Reader. . .
Huah, lama sekali tak berjumpa dengan kalian. . . Okay, kali ini Author Comeback dengan melanjutkan Chapter ke- 3 dari Main Cast Taeny yang sudah lumayan ada sarang laba-labanya#Plaaak!!Ahahahaha 😛
Siapakah yang di maksud oleh Tiffany??Apakah tamu-nya tadi adalah orang yang sama dengan pelanggannya ini??
Sekian dulu ye reader, Author mau melanjutkan kegiatan yang sempat ku tinggalkan untuk meng-update FF ini.Hehehehe
Mudah-mudahan dapat menghibur, yah meskipun Gaje seperti biasanya#Pletak!!
Setelah baca, silahkan tinggalkan Komentarnya. . . .
Gomawo untuk fanny jung gorjesspazzer —-> yang telah mensupport-ku untuk melanjutkan ini, dan tak lupa untuk All Reader . . . .
#Cuuuzzzz Ngaciiiirrrr . . . . .—–> Tunggu Chapter selanjutnya ye. . .
YUK DUNK!!!